Novel : Jokowi Si Tukang
Kayu
Pengarang : Gatotkoco Suroso
Tebal Buku : 246 halaman
Pelaku Utama : Joko Widodo
Penerbit :
PT Ufuk Publishing House
SINOPSIS
Joko
Widodo dilahirkan di Bantaran Kali Pepe, utara Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa
Tengah. Bapaknya, Notomiharjo merupakan pedagang kayu dan bambu. Ibunya
Sujiatmi. Ia adalah anak sulung dari 3 adik perempuan, Iit Sriyantini,
Hidayati, dan Titik Ritawati. Bantaran Kali Anyar menjadi tempat tinggal ketiga
keluarganya.
Sebelumnya
mereka pernah tinggal di daerah Bantaran Kali Pepe kemudian pindah ke Srambatan
sampai ia selesai sekolah TK. Kini ia tinggal di Pasar Gilingan di Bantaran
Kali Anyar ini. Menjadi penghuni liar bantaran kali serba tidak enak,
harus siap jika sewaktu-waktu digusur paksa. Itulah yang dialami ia dan keluarganya.
Sehari-hari, saat ia kecil, ia dihadapkan pada kehidupan yang keras. Setiap
pulang sekolah, ia membantu bapaknya bongkar-muat gerobak kayu dan bambu.
Begitu juga di hari libur, hanya ada waktu sedikit untuk bermain. Sebagai
sulung dari empat bersaudara, dipundaknya ada tanggung jawab yang harus
dipikul, membantu dan menggantikan peran bapaknya dalam berbagai hal. Dan,
seperti tradisi pada umumnya, anak pertama diharapkan dapat mewarisi dan
meneruskan apa yang telah diperjuangkan orangtua: menjadi tukang kayu.
Waktu
begitu cepat berlalu , liburan panjang sebentar lagi datang. Hari ini adalah hari terakhir ia masuk sekolah serta hari
penerimaan raport kenaikan kelas 3 SMP. Semester lalu ia memang selalu juara
kelas lantaran ia rajin belajar. Namun akhir – akhir ini, ia lebih sering
bermain daripada belajar. Pak Jumadi wali kelasnya mengumumkan bahwa ia mendapat
rangking satu walaupun nilainya sama dengan Dewi, teman sekelasnya. Ia segera
memberitahukannya pada orang tuanya. Orang tuanya senang dengan apa yang
didapatnya. Liburannya diisi dengan bermain bersama Giman dan Harno, temannya. Dan
ia juga membantu bapakknya. Pernah suatu ketika, Giman mengajaknya melihat
pentas musik rock Trenchem di lapangan Jebres samping Kelurahan Jebres.
Akhirnya ia pun menyukai musik rock.
Ini hari
pertamanya masuk sekolah setelah pembagian kelas. Ia masuk kelas 3A bersama Giman, sementara Harno
berada di kelas 3C. Namun mereka tetap saling berhubungan saat jam istirahat.
Senin kemarin Jokowi mendapat teman baru yang bernama Rudi. Anak sekampung
dengan Giman itu mulai akrab dengannya. Tak terasa tiga bulan lagi akan ada
ujian kelulusan. Semua anak diliputi rasa ketengangan. Tiap saat diisi dengan
belajar. Sebagai anak Surakarta, Jokowi akrab dengan Terminal Tirtonadi. Disana
ia sering membeli poster grup band rock favoritnaya.
Mencangklong
tas slempang bersisi berkas pendaftaran ke SMA, Jokowi dengan semangat menuju
SMA 1 Surakarta. Meskipun ia berprestasi di sekolah namun untuk menjadi siswa
SMA 1 memang harus punya DANEM (Daftar Nilai Ebtanas Murni) yang mencapai angka
yang ditetapkan, dan angka itu masih di atas angka yang dipetiknya di ujian
kelulusan SMP. Dengan nekat ia mendaftar ke SMA 1 Surakarta dengan harapan ada
bangku cadangan. Sesampainya di SMA 1 Surakarta ia langsung ditolak. Setelah
gagal di SMA 1 Surakarta ia kemudian mendaftar di SMA 6. Di sekolah itu
nilainya kelebihan, yang artinya ia akan diterima menjadi siswa di sekolah itu.
Tak terasa
waktu terus berlalu. Sebentar lagi ujian kelulusan. Jokowi lebih sering belajar
daripada bermain dan membantu bapaknya. Akhirnya ujian kelulusan bisa ia lalui
ia memperoleh nilai yang memuaskan dan ia berhasil lulus dengan menjadi juara
umum di sekolahnya. Ia ingin melanjutkan sekolahnya di perguruan tinggi. Orang
tuanya menyetujuinya meskipun orang tuanya sempat berpikir – pikir karena
masalah biaya.
Masa
perploncoan telah usai. Ia diterima menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Dengan segala keterbatasan ia sementara tinggal di Asrama Putra
Darmaputra. Usai perploncoan selama 1 minggu, pada Sabtu siang usai penutupan
masa orientasi, ia pulang ke Surakarta. Libur akhir pekan telah usai ia kembali
ke asrama. Karena suasana asrama kurang mendukung ia dan teman - temannya
memutuskan untuk indekos.
Di akhir
pekan ia pulang ke Surakarta. Setelah sampai di Terminal Tirtonadi ia bertemu
Rudi teman SMP dan SMAnya dulu. Rudi pun mengantarnya untuk pulang. Sesampai di
rumah ia melihat adiknya, Iit sedang belajar bersama seorang gadis cantik yang
bernama Iriana. Di kamarnya Jokowi selalu terbayang wajah Iriana. Setelah
setahun lebih saling kenal Jokowi menyatakan perasaan perasaannya kepada
Iriana. Iriana pun menerima Jokowi sebagai pacarnya. Sejak berpacaran dengan
Iriana, banyak hal yang mereka lewati bersama. Meskipun Jokowi kuliah di
jogjakarta dan Iriana di Surakarta mereka tetap saling berkomusikasi hampir
setiap akhir pekan.
Setelah
lulus kuliah Jokowi menerima tawaran bekerja di pabrik kertas di Aceh. Jokowi saling berkomunikasi dengan Iriana
lewat surat. Setelah satu setengah tahun hanya saling kirim surat, isi surat
terakhir Jokowi akan segera melamar Iriana. Setelah melamar Iriana, dengan
rembuk keluarganya dan keluarga Iriana, ditentukan tempat pernikahan, yaitu di
Turisari, rumah keluarga Iriana. Mereka pun menikah pada hari Rabu, 24 Desember
1986. Usai pernikahan Jokowi membawa istrinya ke Aceh. Setelah berada selama satu setengah tahun dan Iriana hamil,
Jokowi berencana pulang ke Surakarta.
Sesampainya di Solo, untuk sementara mereka tinggal di
Turisari. Jokowi bekerja di Toko Roda Jati milik pakdhenya. Beberapa bulan
kemudian anak pertamanya lahir yang diberi nama Gibran Rakabuming. Kurang lebih
setelah setahun bekerja di toko Pakdhenya, Jokowi ingin membuka usaha sendiri.
Setelah berkonsultasi dengan bapaknya, akhirnya sertifikat tanah ia agunkan ke
bank dengan nilai riga puluh juta rupiah. Dengan modal itu ia menyewa lahan
senilai satu setengah juta rupiah di daerah Sekip, Kadipiro. Bangunan untuk
memajang hasil dagangannya masih terbuat dari gedek dan hanya memperkerjakan 3
orang karyawan. Lambat laun, seiring bergantinya hari, usaha yang dirintisnya
mengalami kemajuan.
Pada suatu hari Jokowi mendapat banyak pesanan. Tapi
setelah barang itu dikirim ia tidak menemukan alamat pemesannya. Ternyata ia
ditipu oleh seorang pemesan. Ia memutuskan berhenti produksi. Tetapi setelah
delapan bulan tidak produksi ia memutukan untuk produksi lagi. Banyak pembeli
datang dari luar negeri. Bisnisnya pun menggeliat kembali.
Setelah beberapa hari ia memutuskan terjun ke dunia
politik dan mencalonkan diri sebagai wali kota. Ia memberitahukan niatnya itu
kepada istrinya. Walaupun awalnya istrinya tidak menyetujuinya akhirnya dengan
banyak diskusi istrinya pun menyetujui niatnya tersebut. Ia juga memberi
tahukan niatnya tersebut kepada ibunya. Ibunya menyetujuinya dengan syarat jika
ia ia terpilih dia tidak boleh mengecawakan rakyatnya.
hmmmm..
BalasHapuskijil
BalasHapusOoo
BalasHapus